Mimpi Tidak Selalu Nyata. Tapi Kenyataan Bermula Saat Kamu Bermimpi.

Mimpi Tidak Selalu Nyata. Tapi Kenyataan Bermula Saat Kamu Bermimpi . . . .

Wednesday, 18 May 2016

Vibrasi Molekul PF5 Pendekatan All Motion



Langkah 1:
Total gerakan molekul PF5      = total vektor
                                                = 3 x 6
                                                = 18
Langkah 2 :
D3h
E
2C3
3C2
σh
2S3
3σv
ϒ all motion
18
0
-2
4
-2
4

Langkah 3 :
nA1’      = 1/12 {(1x18x1) + (2x0x1) + (3x(-2)x1) + (1x4x1) + (2x(-2)x1) + (3x4x1)}
            = 1/12 (18+0-6+4-4+12)
            = 1/12 (24)
            = 2
nA2’        = 1/12 {(1x18x1) + (2x0x1) + (3x(-2)x1) + (1x4x1) + (2x(-2)x1) + (3x4x(-1))}
            = 1/12 (18+0+6+4-4-12)
            = 1/12 (12)
            = 1
E’        = 1/12{(1x18x2) + (2x0x(-1)) + (3x(-2)x0) + (1x4x2) + (2x(-2)x(-1)) + (3x4x0)}
            = 1/12 (36+0+0+8+4+0)
            = 1/12 (48)
            = 4
nA1’’      = 1/12 {(1x18x1) + (2x0x1) + (3x(-2)x1) + (1x4x(-1) + (2x(-2)x(-1)) + (3x4x(-1))}
            = 1/12 (18+0-6-4+4-12)
            = 1/12 (0)
            = 0
nA2’’       = 1/12 {(1x18x1) + (2x0x1) + (3x(-2)x(-1)) + (1x4x(-1)) + (2x(-2)x(-1)) + (3x4x1))}
            = 1/12 (36)
            = 3
E’’       = 1/12 {(1x18x2) + (2x0x(-1)) + (3x(-2)x0) + (1x4x(-2)) + (2x(-2)x1) + (3x4x0)}
            = 1/12 (36+0+0-8-4+0)
            = 1/12 (24)
            = 2
Jadi, total gerakan (all motion)           =  2A1’ + A2’ + 4E’ + 3A2’’ + 2E’’
                                                            =  2(1) + 1(1) + 4(2) + 3(1) + 2(2)
                                                            = 2 + 1 + 8 + 3 + 4
                                                            = 18 (sama seperti pada langkah 1)
           
ϒ all motion
2A1’
A2’
4E’
3A2’’
 2E’’
ϒ translasi
 -
 -
E’
A2’’
 -
ϒ rotasi
 -
A2’
 -
 -
 E’’
ϒ vibrasi
2A1’
 -
3E’
2A2’’
 E’’

Jadi, vibrasi pada molekul PF5            = 2A1’ + 3E’ + 2A2’’ + E’’
                                                            = 2(1) + 3(2) + 2(1) + 1(2)
                                                            = 2+6+2+2
                                                            = 12 gerakan

Keterangan :
Molekul PF5 merupakan grup simetri D3h dengan tabel karakter sebagai berikut :
Langkah 1 :
Total gerakan pada molekul dapat ditentukan sesuai banyaknya vektor yang bekerja pada setiap atom penyusun.
Total gerakan  = 3N
Dengan N adalah banyaknya atom penyusun suatu molekul, termasuk atom pusat. Sehingga pada molekul PF5 yang terdiri dari 6 atom penyusun memiliki total gerakan sebanyak
3N = 3(6) = 18
Langkah 2 :
Untuk memperoleh ireducible representation pada langkah dua dapat dilakukan dengan cara mengoperasikan molekul sesuai operasi simetrinya. Kemudian nilainya dapat dihitung dengan aturan sebagai berikut:
-          Apabila posisi atom dan arah vektor tetap maka memberikan nilai 1
-          Apabila posisi tetap tetapi arah vektor berubah maka memberikan nilai sesuai matriks
-          Apabila posisi atom berubah maka memberkan nilai 0
Aturan-aturan tersebut dapat digunakan untuk mengisi kolom-kolom dalam tabel ireducible representation pada langkah 2.
1.      Untuk mencari nilai pada operasi E
                        Pada operasi E, tidak ada posisi atom yang berubah dan arah semua vektor             juga tetap. Sehingga nilai untuk E = 3 x 6 = 18
2.      Untuk mencari nilai pada operasi C3
Setelah dioperasikan C3, posisi atom F2, F4, dan F5 berubah sehingga memberikan nilai 0. Untuk atom P, F1, dan F3, posisinya tetap tetapi arah vektornya berubah, sehingga memberikan nilai sesuai matrik berikut:
C3        =
                =
Nilai vektor x dan y untuk P, F1, dan F3 = -1/2 -1/2 = -1
Nilai vektor z = 1 (arahnya tetap)
Sehingga vektor total untuk masing-masing atom = -1 + 1 = 0
Jadi, nilai untuk operasi C3     =  F2+ F4 + F5 + P + F1 + F3
                                                =  0+0+0+0+0+0
                                                = 0
3.      Untuk mencari nilai pada operasi C2
Setelah dioperasikan C2, posisi atom F1, F3, F4 dan F5 berubah sehingga memberikan nilai 0. Untuk atom F2 dan P :
 Sehingga atom F2 memberikan nilai 1-1-1=-1
 Sehingga atom P memberikan nilai 1-1-1=-1
Jadi, , nilai untuk operasi C2   =  F1+ F3 + F4 + F5 + P + F2
                                                =  0+0+0+0-1-1
                                                = -2
4.      Untuk mencari nilai dari operasi σh
Setelah dioperasikan σh, posisi atom F1 dan F3 berubah sehingga memberikan nilai 0. Untuk atom P, F2, F4, dan F5 :
 Sehingga atom P memberikan nilai 1+1-1=1
 Sehingga atom F2 memberikan nilai 1+1-1=1
 Sehingga atom F4 memberikan nilai 1+1-1=1
 Sehingga atom F5 memberikan nilai 1+1-1=1
Jadi, , nilai untuk operasi C2   =  F1+ F3 + P + F2  + F4 + F5
                                                =  0+0+1+1+1+1
                                                = 4
5.      Untuk mencari nilai dari operasi S3
            Setelah dioperasikan, posisi atom S3, F1, F2, F3, F4,  dan F5 berubah, sehingga memberikan nilai 0. Uuntuk atom P, posisinya tetap, tetapi arah vektornya berubah sehingga masing-masing sumbu memberikan nilai berikut:
Sumbu z berubah arah : - 1
Sumbu x dan y sesuai matriks berikut :
Nilai x dan y = -1/2-1/2 = -1. Sehingga nilai yang diberikan atom P adalah -1-1=-2
Jadi, , nilai untuk operasi C2   =  F1 + F2  + F3 + F4 + F5 + P
                                                =  0+0+0+0+0-2
                                                = -2
6.      Untuk mencari nilai dari operasi simetri σv
setelah dioperasikan σv, atom F4 dan F5 berubah posisi sehingga memberikan nilai 0. Untuk atom F1, F2 , F3, dan P:
 sehingga atom P memberikan nilai 1+1-1=1
 sehingga atom F1 memberikan nilai 1+1-1=1
 sehingga atom F2 memberikan nilai 1+1-1=1
 sehingga atom F3 memberikan nilai 1+1-1=1
Jadi, , nilai untuk operasi C2   =  P + F1 + F2  + F3 + F4 + F5
                                                =  1+1+1+1+0+0
                                                = 4
Langkah 3:
Untuk menentukan nilai nA1, nA2’, E’, nA1’’, nA2’’, E’’, dapat digunakan rumus beikut:
1/h {∑(koefisien operasi simetri x ϒ all motion x representasi tak tereduksi)
Keterangan:
h adalah order. Yaitu jumlah dari koefisien operasi simetri.
D3h
1E
2C3
3C2
1σh
2S3
3σv
ϒ all motion
18
0
-2
4
-2
4





Note: mohon maaf apabila gambar tidak bisa muncul. untuk gambar lebih jelasnya bisa menghubungi email finiapryanti@gmail.com









No comments:

Post a Comment